Minggu, 17 Mei 2009

Penyakit Trader Pemula

1. Melototin Chart atau grafik. Ini nih penyakit pertama para trader pemula, Melototin chart hingga “titik air liur penghabisan”. Maksudnya,sejak buka komputer, login account, chart diliat dan diperhatiin terus. Sebenarnya tindakan tersebut it’s ok. Cuman masalahya, hal tersebut sering dilakukan, sampai-sampai tidur depan komputer, karena mata dah lelah. Bayangin bro, melototinnya > 10 jam. Yang terjadi bukannya memperhatikan perkembangan chart,malah komputer yang melototin dia, dengerin ngoroknya, he…he.(eits, jangan marah ya, soalnya ini penyakit yang umum diderita hampir semua orang yang pertama kali mengenal forex online trading).
2. Tergesa2 masuk pasar alias entry. Ketika chart dah terbuka, Setelah sekitar 2-5 menit merhatiin chart dan pair yang ada, para trader khususnya para newbie, langsug masuk pasar/entry. Fenomena ini biasanya, disebabkan oleh adanya dorongan yang menggebu-gebu. Ada perasaan tidak mau ketinggalan kereta alias terlambat entry, terlalu khawatir kehilangan potensi profit. Apa yang terjadi???????, 90 % dijamin LOSSSS…
3. Balas dendam. Nah ketika dah loss pada kesempatan entry pertama, biasanya para trader entry lagi untuk kesempatan kedua. Ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya,90 % LOSSSSSSSSSSS. Hal ini terjadi karena para trader tidak bisa menerima loss pada entry pertama, sehingga ada keinginan untuk mengembalikan kerugian. Keinginan yang tidak terkontrol tersebut lah sebenarnya akar dari segala bentuk loss di dunia forex.
4. Nafsu Profit gede alias serakah. Penyakit keempat ini, penyebabnya biasanya karena kurangnya informasi atau tidak terekamnya dengan baik ketika belajar forex. Disitu disebutkan “Forex is High Return, High Risk”. Nah yang terekam di kepala hanya high returnnya aja. Sehingga ketika dah deposit dan mulai trading, yang diingat hanya profit dan profit, kalau bisa 1000 % per hari. Penyakit ini lah yang disebut sebagai SERAKAH.
5. Tidak pakai stop loss. Karena tidak mau mengalami kerugian atau loss, para trader biasanya tidak mau menggunakan stop loss (SL). Apa yang terjadi?. Hasil survey menunjukkan, para trader yang tidak menggunakan stop loss, 90 % lebih sering loss, 10 % sisanya profit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar